Abstract
Keterlambatan perkembangan motorik halus anak autis, membuat anak sulit menggunting, menulis, memakai pakaian atau kegiatan penting lainnya yang membutuhkan koordinasi mata dan jari-jemari. Terapi okupasi menggunting untuk anak autis dapat membantu menguatkan, memperbaiki keterampilan otot serta koordinasi mata, Untuk meneningkatkan motorik halus anak autis melalui terapi okupasi menggunting di SLBN Pembina Provinsi Sulawesi Barat Mamuju. Desain penelitian menggunakan deskriptif studi kasus, 5 responden autis sesuai dengan diagnosis dokter yang telah dipilih dibantu oleh pihak sekolah untuk dilakukan terapi okupasi menggunting, selama 12 kali pertemuan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil menggunting pola sebelum intervensi 3 responden dalam kategori BB (Belum Berkembang) dan 2 responden kategori BSH (Bekembang Sesuai Harapan), selama intervensi 2 responden meningkat dari BSH ke BSB (Berkembang Sangat Baik), 2 responden lainnya meningkat dari kategori MB (Mulai Berkembang) ke BSH (Berkembang Sesuai Harapan), terus meningkat ke BSB (Berkembang Sangat Baik) dan 1 responden meningkat dari MB (Mulai Berkembang) ke BSH (Berkembang Sesuai Harapan). setelah intervensi 4 responden dalam kategori BSB 1 responden kategori BSH. Dari hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan perkembangan motorik halus menggunting pola bangun datar pada ke lima responden Hasil penelitian ini dapat sebagai acuan dalam dunia pendidikan dan kesehatan, khususnya kemampuan motorik halus anak Autis.