English
PDF-Full text (download) (English)

Kata Kunci

Unmet need; Keluarga Berencana; Hambatan penyedia layanan

Cara Mengutip

Tiyas, A. H., Amin, E., Anwar, Y., & Tarnoto, T. (2023). English. Jurnal Kesehatan Manarang, 9(1), 52–65. https://doi.org/10.33490/jkm.v9i1.877

Abstrak

Unmet need KB merupakan salah satu indikator terhadap kinerja pelayanan program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Kondisi ini menunjukkan keinginan pasangan usia subur (PUS) terhadap suatu jenis alat kontrasepsi yang tidak tersedia sehingga mereka mengambil keputusan tidak menggunakan alat atau metode kontrasepsi. Persentase unmet need di Kabupaten Mamuju berdasarkan tahun 2021 sebesar 23,65%, masih jauh dari target provinsi sebesar 17,87%, dan target nasional sebesar 8.30%. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi informasi penyebab tingginya angka unmet need KB di Kabupaten Mamuju dari segi hambatan organisasi penyedia layanan (supply side). Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah WUS unmet need, suami, Kabid KB, Kasubag Perencanaan KB, bidan Puskesmas, PLKB, PPKBD/sub PPKB dan kader di wilayah Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro dan Kepulauan. Jumlah total informan sebanyak 31 orang. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, focus group discussion (FGD) dan studi dokumen. Analisa data menggunakan analisa tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia, terbatasanya pembiayaan, aksesibilitas fasilitas kesehatan yang sulit dijangkau, belum optimalnya dukungan lintas sektor, dan pengukuran unmet need di lapangan yang belum tepat, menjadi hambatan penyedia layanan dalam menurunkan unmet need. Unmet need KB bersifat multidimensional karena dipengaruhi berbagai faktor, oleh karena itu dibutuhkan komitmen yang kuat antara semua pihak dan sinergitas antara sektor terkait dalam mengoptimalkan pelaksanaan program KB.

 

https://doi.org/10.33490/jkm.v9i1.877
PDF-Full text (download) (English)