Abstrak
Diabetes Melitus adalah penyakit menahun yang terjadi apabila hormon insulin tidak dapat lagi diproduksi oleh pankreas atau direspon oleh tubuh. Didiagnosis menderita Diabetes Melitus apabila memiliki gejala umum seperti poliuria, polidipsi dan polipagia disertai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal. Beberapa komplikasi serius yang dapat disebabkan oleh Diabetes Melitus adalah penyaki jantung, ginjal, stroke, kebutaan, amputasi dan mudah mengalami aterosklerosis. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian sari tempe kurma dan konseling terhadap kadar glukosa darah penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Desa Teluk Kijing Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan rancangan penelitian pretest and post test with control group. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 60 orang yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menujukkan bahwa sebagian besar responden kelompok perlakuan berusia 40-63 tahun (90%), berjenis kelamin perempuan (53%), dengan tingkat pendidikan sekolah dasar (53.3%), dengan asupan energi berlebih (56.7%). Rata-rata kadar glukosa darah responden kelompok perlakuan sebelum intervensi adalah 278.8 mg/dl dan setelah intervensi adalah 222.7 mg/dl. Rata-rata penurunan kadar gula darah kelompok perlakuan adalah sebesar 56.1 mg/dl. Hasil uji statistik dependent t-test menunjukan ada perbedaan rata-rata antara kadar glukosa darah sebelum dan sesudah perlakuan dengan nilai p 0,000 (p < 0.05). Uji statistik independent t-test menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikat antara hasil perlakuan pada kelompok perlakuan dan kelompok pembanding dengan nilai p 0,000 (p < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa sari tempe kurma dan konseling memiliki pengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Desa Teluk Kijing.