Abstrak
Demam Berdarah Dengue merupakan masalah kesehatan yang utama di Indonesia. Keberadaan nyamuk Aedes Aegypti merupakan vektor utama penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (Kemenkes RI, 2020). Lingkungan fisik nyamuk Aedes Aegypti sangat berpengaruh terhadap ekologi dan perkembangan Nyamuk Aedes Aegypti yang merupakan faktor utama penyebab Demam Berdarah Dengue (Listiono et al, 2020). Kejadian penyakit Demam Berdarah pada masyarakta Kabupaten Enrekang dipengaruhi oleh keadaan lingkungan fisik nyamuk Aedes Aegypti. Data lingkungan fisik nyamuk Aedes Aegypti di wilayah Kabupaten Enrekang belum memadai. Diwilayah kabupaten Enrekang penderita kasus Demam Berdarah pada tahun 2019 sebanyak 166 kasus, pada tahun 2020 mengalami peningkatan sebanyak 209 kasus dan mengalami kembali penurunan pada tahun 2021 sebanyak 64 kasus. Kasus penderita Demam Berdarah Dengue di kabupaten Enrekang masuk dalam 10 penyakit tertinggi. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan lingkungan fisik (Suhu, pH, Kelembaban, dan kepadatan hunian) nyamuk Aedes Aegypti dengan kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue di kabupaten Enrekang. Metode dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan pendekatan studi Case Contol. Observasional analitik merupakan penelitian yang mencoba mengenali bagaimana fenomena kesehatan itu terjadi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling. Data diperoleh langsung dari dinas kesehatan Kabupaten Enrekang. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara suhu ruangan, pH Air, dan Kelembaban ruangan dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di kabupaten enrekang dengan masing-masing p-value sebesar (0,007, 0,001, dan 0,000). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan fisik nyamuk Aedes Aegypti menjadi faktor risiko terjadinya penyakit Demam Berdarag Dengue di kabupaten Enrekang.