Efektifitas Waktu Penundaan Pemotongan Tali Pusat terhadap Kadar Hemoglobin pada Bayi Baru Lahir di RSU Anutapura Kota Palu
Abstract
Pengkleman dan pemotongan tali pusat bayi pada saat lahir merupakan intervensi yang harus dilakukan, tetapi waktu yang optimal untuk melakukan pengkleman tali pusat tersebut masih merupakan kontroversi. Tujuan penelitian adalah diketahuinya efektifitas waktu penundaan pemotongan tali pusat terhadap kadar hemoglobin pada bayi baru lahir. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan pendekatan Eksperimen. Lokasi penelitian dilakukan di RSU. Anutapura Kota Palu pada Bulan Agustus sampai dengan Oktober 2017. Populasi penelitian ini adalah seluruh bayi baru lahir di RSU Anutapura. Sampel penelitian diperoleh sebanyak 41 responden bayi baru lahir. Pengambilan sampel dilakukan secara random dengan membagi 2 kelompok yaitu 19 bayi kelompok I (waktu penundaan pemotongan tali pusat 2 menit) dan 22 bayi kelompok II (waktu penundaan pemotongan tali pusat 3 menit) setelah bayi baru lahir. Analisa data dilakukan uji beda rerata menggunakan independent t-test dengan interval kepercayaan (confidence interval) 95%. Hasil penelitian rerata nilai kadar hemoglobin bayi pada kelompok penundaan pemotongan tali pusat 2 menit sebesar 14.5 ± 1.07 dan kelompok 3 menit sebesar 15.9 ± 1.16 berarti rerata kadar Hb penundaan waktu 3 menit lebih tinggi dibandingkan 2 menit. Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji t-test independent, didapatkan nilai kadar hemoglobin bayi dengan waktu pengkleman tali pusat pada kedua kelompok dengan nilai p = 0.000 (p<0.05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa adanya efek yang bermakna antara waktu penundaan pemotongan tali pusat pada kedua kelompok penelitian terhadap kadar hemoglobin bayi. Saran penelitian ini perlunya pengambilan darah vena setelah 1 jam sampai 7 hari bayi baru lahir.
Kata kunci: waktu pemotongan tali pusat, hemoglobin, bari baru lahir