Abstrak
Gagal ginjal kronis mengakibatkan gangguan fungsi ginjal dalam menghilangkan sisa metabolisme dan mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit secara efektif. Penumpukan limbah metabolit diduga berdampak pada terjadinya anemia dan kelelahan. Namun, belum ada penelitian yang menunjukkan adanya korelasi antara kejadian anemia dan kelelahan pada penderita gagal ginjal kronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara kadar hemoglobin dan derajat kelelahan yang dialami individu yang didiagnosis menderita penyakit ginjal kronis. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi cross-sectional. Populasi penelitian terdiri dari pasien gagal ginjal kronik di salah satu rumah sakit di Kabupaten Lumajang yang diidentifikasi dengan indikator nilai BUN yang tinggi. Besar sampel pada penelitian ini adalah 50 orang yang dipilih melalui purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data primer, dengan variabel bebasnya adalah nilai Hb, sedangkan variabel terikatnya adalah tingkat kelelahan pada pasien gagal ginjal kronik. Hasil uji korelasi pearson pada penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara persentase kadar hemoglobin dalam darah dengan tingkat kelelahan pada pasien gagal ginjal kronik (p-value = <0,00; α = 0,05), dengan kekuatan hubungan 0,6092, yang berarti kadar hemoglobin dalam darah dengan tingkat kelelahan mempunyai derajat korelasi yang sempurna. Pada penderita gagal ginjal kronik dan kadar hemoglobin rendah, tingkat kelelahannya akan semakin parah. Kadar hemoglobin yang tidak mencukupi menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah, sehingga menyebabkan penurunan kapasitas tubuh untuk mengangkut oksigen. Pasokan oksigen yang tidak mencukupi ini menghambat proses oksidasi dan produksi energi dalam bentuk ATP di dalam sel-sel tubuh. Akibatnya, pasien dengan gagal ginjal kronis mungkin mengalami penurunan tingkat energi yang signifikan dan mengalami kelelahan yang signifikan.