Abstrak
Kotoran yang dihasilkan ayam dan sapi menimbulkan bau yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat di sekitar kandang terutama terhadap gejala psikosomatis yang dikeluhkan masyarakat. Bau yang dikeluarkan berasal dari unsur nitrogen dan sulfida dalam kotoran ayam, yang selama proses dekomposisi akan terbentuk gas amonia, nitrit, dan gas hidrogen sulfida. Gas dapat berasal dari berbagai macam limbah organik, kotoran hewan dapat dimanfaatkan menjadi energi melalui proses anaerobik digestion.
Metode penelitian yang dilakukan yaitu penelitian eksperimen. Penelitian biogas ini memproduksi biogas dari campuran limbah kotoran ayam dan sapi dengan perbandingan 3:1 yaitu 3 kg kotoran ayam dan 1 kg kotoran sapi dan air sebagai pengencer. Proses fermentasi pada biogas berlangsung selama 17 hari dan dilakukan pemantauan terkait perkembangan produksi gas metan didalam digester serta melakukan pengukuran suhu setiap harinya.
Berdasarkan data dan hasil pengukuran suhu dan kualitas gas yang dihasilkan, didapatkan hasil bahwa suhu rata rata yang yang ada dalam digester masuk dalam kondisi mesophilic yang berada pada suhu 24 – 32 ˚C. Suhu tersebut terbilang optimum sehingga menghasilkan kualitas gas metan yang baik.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah limbah kotoran ayam dan sapi dapat menghasilkan gas metan yang baik dan menghasilkan nyala api berwarna biru dan lama nyala api 11 detik. Saran bagi peneliti untuk menggunakan digester yang lebih besar dan menggunakan limbah lebih banyak agar produksi gas metan yang dihasilkan lebih banyak.