Abstract
Diare masih menjadi penyebab utama kesakitan pada balita di Indonesia dengan prevalensi 12,3%. Di Kabupaten Lamongan, kasus diare meningkat dari 9.933 (2022) menjadi 10.666 (2023), dan Kelurahan Blimbing tercatat dengan kasus tertinggi. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu dengan kejadian diare balita menggunakan desain cross-sectional pada 87 ibu balita yang dipilih secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi: berdomisili ≥1 tahun, sehat jasmani rohani, dan bersedia menjadi responden. Hasil uji Chi-Square menunjukkan hubungan signifikan antara pengetahuan (p=0,048; OR=2,6), sikap (p<0,001; OR=4,9), dan tindakan ibu (p=0,002; OR=4,3) dengan kejadian diare, di mana sikap menjadi faktor paling berpengaruh. Diperlukan edukasi berkelanjutan kepada ibu balita melalui kegiatan posyandu dan program PHBS, disertai peningkatan sanitasi dan penyediaan air bersih untuk menekan angka diare di wilayah pesisir.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2025 Risandi Wardana, Septa Indra Puspikawati
